Jumat, 07 Oktober 2011

Tidak memperoleh air bersih

Sebanyak 30% warga dari total 1,3 juta penduduk Kota Makassar tidak memperoleh air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanya mampu meng-cover sekitar 70% warga di 14 kecamatan. Wali Kota Makassar Ilham Arief Siradjuddin mengungkapkan, upaya PDAM meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terkendala ketersediaan air baku dan infrastruktur penunjang yang terbatas.

Kami berharap layanan air bersih melalui PDAM dapat tercapai hingga 80% kepada seluruh masyarakat kota pada 2015 sesuai program MDGs. Akan tetapi,ini terkendala air baku,” ungkapnya seusai rapat paripurna di DPRD Makassar, Rabu malam.

Berdasarkan target pada program Millenium Development Goals (MDGs), pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat kota minimal 80% dari jumlah penduduk.Kendati demikian, dia berkilah pihaknya tetap optimistis target itu ke depan bisa dicapai melalui peningkatan produksi air pada instalasi PDAM. Sementara itu, terkait kinerja keuangan PDAM yang belum memberikan kontribusi pada struktur pendapatan asli daerah (PAD), pihaknya sudah melakukan beberapa upaya perbaikan melalui jajaran direksi yang baru.

“Langkah-langkah perbaikan terhadap manajemen keuangan telah dilakukan. Diharapkan pada perhitungan akhir tahun ini sudah bisa mendapatkan keuntungan dan dapat memberikan dividen terhadap struktur APBD Makassar,” ungkapnya. Diketahui, sumber air baku PDAM Makassar berasal dari Kabupaten Maros yang menggunakan pasokan air dari Sungai Leko Paccing dan Kabupaten Gowa dari Sungai Jeneberang.

Untuk wilayah barat dan selatan, dilayani sejumlah Instalasi Penjernihan Air (IPA),seperti Somba Opu dan Maccini Sombala yang disuplai dari Sungai Jeneberang. Sementara untuk wilayah timur dan utara kota disuplai dari Sungai Leko Paccing. Namun, dalam sebulan terakhir, pelanggan yang berada di wilayah Tamalanrea, Biringkanaya, dan Ujung Tanah mulai mengeluhkan minimnya pasokan air.

Berkurangnya debit air dari Leko Paccing menyebabkan suplai air di daerah ini berkurang.Akibatnya, warga terpaksa membeli air dari pedagang. Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sebelumnya menghadiri rapat paripurna yang digelar pada Rabu (5/10) malam. Dia memberikan jawaban terkait pandangan fraksi- fraksi di DPRD Makasar tentang laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) wali kota terhadap penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2010.

Diketahui, total APBD Kota Makassar 2010 setelah perubahan mencapai Rp1,4 triliun. Akan tetapi,nilai PAD yang tercatat hanya sekitar Rp170,69 miliar.Dari komposisi tersebut, sekitar Rp1,31 triliun diarahkan untuk belanja operasional dan sekitar Rp207,86 miliar dialokasikan untuk belanja modal. Ketua Komisi B DPRD Makassar Irwan ST mengatakan, berdasarkan hasil rapat kerja dengan PDAM, manajemen mengakui ketersediaan air baku belum mampu melayani seluruh masyarakat kota.

Kalau pada akhirnya bisa maksimal, PDAM hanya maksimal bisa melayani sampai 80% penduduk Makassar. “Kondisi teknologi yang minim juga menghambat upaya pelayanan maksimal. Pernah ada usulan agar PDAM mengelola air Sungai Tello,tetapi kondisi teknologi tadi tidak memadai mengelola air sungai jadi air layak minum,” pungkas Ketua DPDPKSMakassaritu, kemarin.

0 komentar:

Posting Komentar